TEGASNEWS.ID – Gowa. Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di batas kota tepatnya di jl.Sultan Alauddin atau batas gowa/makassar, senin 05/09/2022 berbagai Aliansi dari universitas mahasiswa tak terkecuali dari PMII dan APMI gowa yang secara bergantian menyuarakan tuntutannya.
Orasi yang di lakukan oleh Mahasiswa APMI sekitar pukul 14:30 Mendapat penjagaan ketat oleh aparat kepolisian dari polres gowa, karena di dalam berorasi mereka membakar ban bekas di tengah jalan sehingga mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terhambat oleh kobaran api.
Dalam tuntutannya saudara Maslim Jenderal lapangan (jendlap) menuntut presiden joko widodo agar menurunkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) dan tangkap dan adili apabila terbukti dugaan mafia MIGAS. Hal ini sangat menyengsarakan rakyat dalam pasal 33 sangat jelas berbunyi bahwa” bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, namun kenyataannya berbalik atas bobroknya rezim hari ini.
Lanjut saudara Maslim mengatakan bahwa hari ini merupakan peperangan yang berdaulat peperangan oleh bangsa sendiri. Oleh karena itu perang hari ini adalah perang ideologi perang urat saraf, perang ide dan gagasan terkait bangsa hari ini. Presiden joko widodo di anggap telah menukarkan bangsa dengan menaikkan harga BBM dimana para pejabat, para birokrat DPRD kabupaten sampai DPRD Provinsi serta pusat tidak mampuh mengambil kesimpulan dalam kontes yang telah di perlihatkan oleh presiden republik indonesia. Oleh karena itu banyak alasan banyak pula kejadian yang terjadi dalam otak otak kotor mereka, dikatakannya mereka tidak langsung membunuh rakyat karena takut melanggar HAM akan tetapi mereka akan membunuh rakyat secara pelan pelan dengan menaikkan bahan bakar minyak (BBM). Tambahnya.
Pewarta Asmail daeng tutu.
Editor : Onda K. Sirua