TEGASNEWS.ID- Makassar. “Nah, ini bagus, kreatif. Ada huruf latin dan aksara lontaraq di papan tulis,” begitu komentar tim penilai lomba kebersihan, saat mengunjungi SD Hang Tuah Makassar, Jumat, 14 Januari 2022.
Saat itu tim penilai, masing-masing Mayor Murni Bahtiar, mewakili Jalasenastri, Ibu Indar Basri, SH dari Yayasan Hang Tuah Cabang Makassar, dan dari unsur Dinas Kesehatan Angkatan Laut, masuk ke kelas 1 melihat kebersihan dan kreativitas media pembelajaran yang ditampilkan.
Lomba kebersihan ini diadakan dalam rangka HUT Yayasan Hang Tuah ke-75, bertema “Dengan Karakter Jiwa Bahari, Yayasan Hang Tuah Siap Membentuk Sumber Daya Manusia yang Unggul dalam Rangka Indonesia Tangguh”.
Selama penilaian lapangan, tim ditemani Kepala SD Hang Tuah Makassar, Arpin, S.Pd, M.Pd, yang didampingi oleh Debora Matande dan Sulis Wati’ah serta beberapa guru SD Hang Tuah Makassar.
Kelas yang diapresiasi itu, wali kelasnya Ibu Chadijah, S.Ag. Kelas 1 A/B atau dengan nama kelas I A adalah Kelas Rasuna Said, sedangkan kelas 1 B, adalah Kelas Dewi Sartika. Menurut Bu Chadijah, itu cara sederhana yang dia lakukan untuk memperkenalkan aksara lontaraq. Di kelasnya, yang dipuji itu, pinggiran papan tulis dibuat berbentuk ornamen. Namun, ornamennya berupa aksara lontaraq dan huruf Latin, dibuat oleh guru dan paguyuban kelas.
Katanya, dia menuliskan aksara lontaraq karena anak-anak banyak yang tidak tahu aksara lontaraq. Apalagi anak kelas 1, harus diperkenalkan sejak dini. Bahwa tulisannya begini, cara bacanya begini. Ini kiat membudayakan bahasa dan budaya lokal.
“Jangan sampai orang Makassar atau Bugis tidak tahu aksaranya,” katanya.
Tim penilai lalu menyusuri koridor sekolah, masuk ke ruang-ruang kelas yang berada sejajar dengan ruang guru. Tim melihat mural, gambar-gambar dan materi pembelajaran yang banyak terbuat dari barang-barang daur ulang. Tim juga masuk ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ruang multimedia.
Tim kemudian ke sisi kiri, dekat gerbang SD Hang Tuah Makassar, yang di depannya membentang Jalan Serdako Usman Ali. Di sini, ada ruang terbuka hijau dan apotek hidup. Arpin memperlihatkan kompos buatan SD Hang Tuah. Tim tertarik, dan mengatakan akan mengajak kepala sekolah melatih ibu-ibu. Setelah itu, tim penilai ke green house melihat pembibitan tanaman.
Kunjungan tim penilai berlanjut. Sambil berjalan, Arpin bercerita tentang kegiatan di sekolahnya. Termasuk ketika berada di musala Nurul Ilmi, di mana ada aktivitas TPA untuk mengajarkan anak-anak mengaji. Musala Nurul Ilmi direnovasi pada 23 Januari 2019 oleh Anggota Pengawas Cabang Makassar, Ny Dr Risanti Dwi Sulaksono, SH, MM, M.Kn.
Drs Hasbik, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), sekaligus penanggung jawab kelompok kerja musala, mengatakan bahwa kegiatan mengaji diadakan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat, mulai pukul 14.00-16.00 wita.
TPA ini, tambah Hasbik, semacam ekstrakurikuler keagamaan. Biar anak-anak mengisi waktu dengan kegiatan positif. Bagi anak-anak yang tidak sempat ikut mengaji di musala, mereka diajarkan mengaji di perpustakaan dan dibimbing oleh Ilyas Idris, pustakawan SD Hang Tuah Makassar.
Di akhir kunjungan, tim penilai diberi buku antologi puisi karya bersama murid-murid SD Hang Tuah Makassar, berjudul “Imajinasi Aksara Anak Negeri” terbitan tahun 2021.
SD Hang Tuah mendapat kunjungan kedua oleh tim penilai. Sebelum ke SD, tim mengunjungi SMP Hang Tuah, di Komplek Dewakan. Dari SD tim ke SMA Hang Tuah, juga di Jalan Serdako Usman Ali, lalu ke TK Hang Tuah di Jalan Koptu Harun.
Lomba kebersihan antar satuan pendidikan di Yayasan Hang Tuah Makassar ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Selama 2 tahun berturut-turut, yakni tahun 2018 dan 2019, SD Hang Tuah Makassar keluar sebagai juara pertama lomba kebersihan antar satuan pendidikan di Yayasan Hang Tuah Cabang Makassar. Tahun 2020 dan 2021 tidak diadakan lomba akibat pandemi Covid-19.(**)
EDITOR : JANUR