Tegas News
Pendidikan

Menggeliat Perkembangan Ortom Muhammadiyah Luwu

Citizen Reporter

Laporan: Muhammad Fauzan
Mahasiswa Komunikasi Fisip Unismuh Makassar

TEGASNEWS.ID – LUWU. Perkembangan Muhammadiyah Luwu sangat menggeliat terutama pada organisasi otonomi (ortom) yang ada di kabupaten Luwu itu sendiri.

Muhammadiyah di Luwu secara organisasi sangat menggeliat terutama di tingkat organisasi otonom itu sangat dinamis seperti IPM, Pemuda Muhammadiyah, IMM bahkan itu sudah ada secara struktural secara resmi di Luwu.

Demikian ditegaskan Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Luwu, Buntoro Agam, kepada media pertengahan Mei 2022, disela Syawalan PW Muhammadiyah Sulsel di Gedung Balai Sidang Unismuh dengan pembawa hikmah syawalan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, M.Si.

Dijelaskan, Kabupaten Luwu terdiri dari 22 kecamatan, 20 kelurahan dan 207 desa, dimana Cabang Muhammadiyah Luwu, sudah ada 7 yang resmi yang terdaftar di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu PCM Larompong, Larompong Selatan, Suli, Belopa, Belopa Utara, Ponrang, Bua Ponrang, dan Lamasi.

Adapun amal usaha Muhammadiyah di PDM Luwu yaitu, SD Muhammadiyah di Lamasi dan TK di beberapa tempat, yaitu TK Aba dan ada 3 TK lagi dibina langsung Pengurus Aisyiyah, SD Muhammadiyah dan SMP Muhammadiyah berlokasi di Cappabadang, dan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah yang berlokasi di Larompong.

Buntoro Agam menilai kader-kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Luwu adalah penggerak roda organisasi Muhammadiyah di Luwu.

“Saya sangat suka dengan Angkatan Muda Muhammadiyah karna Angkatan Muda ini yang akan menggerakkan roda organisasi Muhammadiyah kalau tidak ada angkatan muda itu, Muhammadiyah itu akan lumpuh.”, tandasnya.

Buntoro mengutip Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir yang mengatakan,
bagi Persyarikatan Muhammadiyah, pimpinan organisasi di tingkat Cabang dan Ranting merupakan pilar utama penopang eksistensi gerakan Muhammadiyah.

Bahkan Prof Haedar menyebut bahwa Muhammadiyah tidak akan sebesar sekarang jika dahulu Cabang dan Ranting tidak dibentuk. Keduanya merupakan basis gerakan untuk dakwah dan tajdid di Muhammadiyah.

Cabang dengan basis di kecamatan dan ranting yang ada di kelurahan, pedesaan, dan kawasan itu paling dekat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat setempat sehingga betul bahwa Cabang dan Ranting ada di grass root (akar rumput) masyarakat, tandasnya. ***

EDITOR : YAHYA

Berita Terkait

Yusriani Yusuf Kuliah di Prodi PGSD Kampus Negeri Universitas Terbuka Luwu Timur Karena Mudah Membagi Waktu

Tegas News

YPLP PGRI Sulsel Kelola SMK dan SMA Menyebar di Kabupaten dan Kota

Tegas News

Yayasan Indonesia Timur bersama Civitas Akademika UIT Adakan Halal Bi Halal.

Tegas News

Wujudkan Generasi Beriman Himaprodi S1 Kesmas FKM UIT Salurkan Waqaf Al Quran di Bulan Suci Ramadhan 1444 H.

Tegas News

WR II Unismuh Makassar Dr.Andis Kembali Luncurkan Buku Ketiga Selama Masa Covid-19

Tegas News

WR II Unismuh Dr Andis Membuka dan Pemateri Workshop dan Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah

Tegas News