Tegas News
Uncategorized

*Borneo Listeners Club Indonesia Gelar Halal bi Halal Daring di Lima Negara*

TEGASNEWS.ID – PONTIANAK. Komunitas pendengar Borneo Listeners Club Indonesia dihadiri oleh pendengar dari berbagai pelosok negeri merayakan “halal bihalal lima negara” secara daring dihadiri oleh Utami Wijayati Hussin dari Voice Of America Washington DC, Bari Muhtar dari Amsterdam, Tony Thamsir dari Radio Taiwan Internasional Taipei.

Utami Wijayati Hussin mengatakan lebaran di Amerika kali ini dengan suhu 17 derajat celcius. Tidak ada liburan lebaran di Amerika. Orang-orang tetap bekerja seperti biasa. Pekerja Migran muslim mengambil izin cuti atau bekerja paruh waktu.

“Masjid yang berada di tempat saya melakukan sholat hingga dua shift”, ucap Utami. Setelah melakukan Sholat Eid diaspora Indonesia berkumpul di Kedutaan Besar Indonesia Washington DC yang setiap tahunnya mengadakan open house.

Disinilah diaspora Indonesia meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi satu sama lainnya. Menikmati masakan khas Indonesia dari opor ayam, sate hingga lontong sayur.

Silaturahmi ini biasanya teman Indonesia membawa teman bule atau Amerika untuk menikmati masakan khas itu. Moment ini yang selalu ditunggu-tunggu oleh diaspora Indonesia di Amerika, ucap Utami

Lain di Amerika, lain pula di Negeri Kincir Angin Belanda. Bari Muhtar mantan penyiar Radio Nederland mengungkapkan bahwa lebaran di Belanda juga seperti hari-hari biasa. Orang Belanda tidak tahu dengan lebaran sehingga aktivitas berjalan biasa saja.

Suasana berbeda dirasakan masjid-masjid di Amsterdam saat ia sholat Eid penuh. Juga melakukan sholat Eid beberapa shift. Ia merasakan umat muslim di Belanda sudah sangat ramai, berbeda dengan tahun sebelumnya. Suhu di Belanda saat ini 10 derajat Celsius. Bahkan pada malam hari bisa mencapai -2 derajat celsius.

“Disini ada napak tilas Sejarah berdirinya masjid pada 1996 yang sebelumnya adalah gereja yang dibeli oleh pengusaha Probosutedjo. Oleh pengusaha itu dijadikan masjid bernama Al-Hikmah ini diwakafkannya kepada muslim di Belanda. Masjid ini bisa menampung 5.000 orang jamaah”, ungkap Bari.

Lain Amerika, Lain Belanda. Taiwan juga tak kalah menariknya. Taiwan terkenal dengan surganya pekerja migran Dimana saat ini tercatat 300.000 orang Indonesia bekerja disana dan 90 % Muslim sehingga perkembangan Muslim di Taiwan lebih besar dibawa oleh pekerja migran Indonesia. Populasi ini terdata bahwa 1% dari penduduk Taiwan.

Penduduk muslim Taiwan tercatat saat ini sebanyak 25.000 orang saja. “Masjid yang ada di Taiwan sebanyak 7 masjid dimana untuk sholat Eid harus dilakukan enam shift”, tutur Tony.

Radio Taiwan Internasional juga setiap tahun ambil bagian dengan perayaan Idul Fitri di Taiwan. Tahun ini saja dilakukan acara halal bihalal mengangkat tema Kartini Taiwan Music Festival.

Disini berkumpul ribuan orang diaspora Indonesia. Taiwan sudah serasa di Indonesia. Misi Radio Taiwan Internasional dengan acara halal bihalal setiap tahunnya adalah untuk merangkul pendengar yang sudah lama kenal RTI dan juga memperkenalkan kepada migran baru tentang siaran RTI, ucap Tony.

Dalam sesi tanya jawab antara peserta halal bihalal kepada narasumber. Salah satunya pertanyaan adalah bagaimana zakat fitrah di Amerika, Belanda dan Taiwan. Serta Dimana menyalurkannya?.

Zakat fitrah di Amerika senilai 15 USD per orang, sedangkan di Belanda sebesar 10 UERO per orang. Untuk di Taiwan bayar zakat fitrah sebesar 200 NT per orang.

Untuk penyalurannya bermacam-macam yang tentunya ke Lembaga Amil Zakat yang berada di Amerika, Belanda maupun Taiwan. Yang menarik adalah di Taiwan yang mana penyaluran zakat fitrah juga dikirim ke Indonesia.

Acara halal bihalal lima negara ini juga diakhiri dengan undian doorprize kepada 20 orang yang beruntung. Hadiahnya disponsori oleh Voice Of America, Radio Taiwan Internasional dan Adventist World Radio.

Dengan demikian berakhir pula acara kita hari ini terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir meramaikan acara ini semoga kita dapat berjumpa Kembali di lain tempat dan waktu dengan satu tekad bahwa silaturahmi, persahabatan dan kebahagiaan tak bisa diukur dengan banyaknya harta.

Namun ia dapat dipupuk dengan saling manghargai perbedaan dan menjunjung tinggi etika pertemanan. Semoga kita semua diberi Kesehatan dan keberkahan dalam hidup supaya kita dapat berjumpa pula.

Salam hangat dari pulau Kalimantan Indonesia mewakili para sahabat dari berbagai wilayah Indonesia saya mengucap salam hormat penuh kemesraan, pungkas Rudy sebagai moderator acara ini.***

Berita Terkait

Yusuf Penjual Somay Pakai Motor ini Setiap Saat Mangkal di Depan Kampus Unismuh Makassar

Tegas News

Wulan Siswa SMAN 21 Gowa Menilai Sosialisasi Unismuh Makassar Tampil Beda

Tegas News

Wujudkan Pelayanan Prima, Kapolsek bersama Personel Polsek Tompobulu Turun Melaksanakan Pengaturan di Depan Pasar

Tegas News

Wujudkan Impian dan Cita Cita, Nurul Cahyani Alumni SMA Negeri 1 Takalar Pilih Kuliah di Unismuh Makassar

Tegas News

Wujud Kepedulian, Wakapolres Gowa Kunjungi Anggota Yang Sakit dan Berduka

Tegas News

WOW, SEMARAK ULTAH DI KOMPLEKS BULOG

Tegas News